Showing posts with label rajagaluh. Show all posts
Showing posts with label rajagaluh. Show all posts

Tuesday, 2 December 2014

PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilai dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh perubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. 

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk mengetahui kaitan antara kurikulum 2013 dengan pendekatan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA).

C.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengetahui adakah kaitan antara pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) dengan kurikulum 2013?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kurikulum 1984 (CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum 1984 berorientasi kepada tujuan instruksional, didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
CBSA memposisikan guru sebagai fasilitator, sehingga bentuk kegiatan ceramah tidak lagi ditemukan dalam kurikulum ini. Pada kurikulum ini siswa diposisikan sebagai subjek dalam proses belajar mengajar. Siswa juga diperankan dalam pembentukkan suatu pengetahuan dengan diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, bertanya, dan mendiskusikan sesuatu. Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral yakni pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan. Pada tahun 1993, disinyalir bahwa pada kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar yang  kurang memperhatikan muatan pelajaran, sehingga lahirlah sebagai penggantinya adalah kurikulum1994.

B.     Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendekatan CBSA menuntut keterlibatan mental vang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik.

C.    Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di Tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di Tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada Tahun 2015 diharapkan telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu Aspek Pengetahuan, Aspek Ketrampilan, dan Aspek Sikap dan Perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di Materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah Materi Matematika. Materi pelajaran tersebut terutama Matematika disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.

D.    Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam Konteks Kurikulum 2013
Pada umumnya metode lebih cenderung disebut sebuah pendekatan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata “approach” yang dimaksudnya juga “pendekatan”. Di dalam kata pendekatan ada unsur psikhis seperti halnya yang ada pada proses belajar mengajar. Semua guru profesional dituntut terampil mengajar tidak semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Guru dituntut memiliki pendekatan mengajar sesuai dengan tujuan instruksional. Menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan agar dengan cara demikian pembelajar akan benar-benar memahami apa yang akan diajarkan. Piaget dan Chomsky berbeda pendapat dalam hal hakikat manusia. Piaget memandang anak-akalnya-sebagai agen yang aktif dan konstruktif yang secara perlahan-lahan maju dalam kegiatan usaha sendiri yang terus-menerus. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dipelajari. CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendekatan CBSA menuntut keterlibatan mental vang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui proses kognitif pembelajar akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Konsep CBSA yang dalam bahasa Inggris disebut Student Active Learning (SAL) dapat membantu pengajar meningkatkan daya kognitif pembelajar. Kadar aktivitas pembelajar masih rendah dan belum terpogram.  Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-sama.
Kurikulum 2013 (tematik integratif) tidak jauh berbeda dengan kurikulum 1984 yaitu kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) karena kedua kurikulum ini punya pola belajar yang sama yaitu pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered ) seperti : mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan, seperti mengamati/observasi, membuat hipotesis, merencanakan penelitian, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan. Pada saat proses belajar mengajar peranan guru lebih ditekankan sebagai fasilitator, pemantau dan pemberi balikan yang lebih bersifat ulur tangan dari pada campur tangan.
Sedangkan perbedaan yang paling menonjol terletak pada jumlah pelajarannya saja, yakni pada kurikulum 2013 IPA dan IPS diintegrasikan dengan mata pelajaran lain, artinya nama “IPA dan IPS” akan ditiadakan namun substansinya tidak dihilangkan sedikitpun. Sedangkan pada CBSA, IPA dan IPS adalah mata pelajaran tersendiri namun isi materinya sangat mendasar.
Walaupun kedua kurikulum tersebut tidak jauh berbeda, namun Kurikulum Tematik Integratif merupakan evolusi dan transformasi dari kurikulum CBSA karena kurikulum tersebut telah disesuaikan dengan zamannya masing-masing.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata “approach” yang dimaksudnya juga “pendekatan”. Guru dituntut memiliki pendekatan mengajar sesuai dengan tujuan instruksional. Menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan agar dengan cara demikian pembelajar akan benar-benar memahami apa yang akan diajarkan.
Kurikulum 2013 (tematik integratif) tidak jauh berbeda dengan kurikulum 1984 yaitu kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) karena kedua kurikulum ini punya pola belajar yang sama yaitu pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered) seperti : mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan, seperti mengamati/observasi, membuat hipotesis, merencanakan penelitian, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan. Pada saat proses belajar mengajar peranan guru lebih ditekankan sebagai fasilitator, pemantau dan pemberi balikan yang lebih bersifat ulur tangan dari pada campur tangan.


Sunday, 20 February 2011

GEOGRAFI, IKLIM DESA RAJAGALUH

  • LETAK.
Desa Rajagaluh termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat.
Letaknya cukup strategis yang dilalui oleh jalan propinsi yang menghubungkan Kota Majalengka dan Kota Cirebon, didukung oleh sarana pasar yang hidup setiap saat sehingga dapat mengembangkan perekonomian Kabupaten Majalengka di wilayah timur.
  1. Sebelah Utara : Desa Rajagaluh Lor
  2. Sebelah Barat : Desa Cipinang, Desa Cisetu dan Desa Tanjungsari.
  3. Sebelah Selatan : Desa Rajagaluh Kidul
  4. Sebelah Timur : Desa Buah Kapas, Desa Singawada dan Desa Leuwilaja.
Desa Rajagaluh terdiri dari dua dusun
  1. Dusun Galuh Raharja : mencakup 3 RW dan 8 RT
  2. Dusun Galuh Mukti : mencakup 3 RW dan 10 RT
Luas wilayah desa Rajagaluh = 129,083 Ha, yang terdiri dari :
  1. Tanah darat / pemukiman : 19,206 Ha
  2. Tanah Sawah : 99,438 Ha
  3. Lapangan : 0,990 Ha
  4. Kantor Pemerintah : 0,430 Ha
  5. Lainnya : 9,019 Ha
  • IKLIM.
  1. Ketinggian tempat Desa Rajagaluh : 217 MdpL
  2. Keadaan curah hujan : 2000-3000 mm
  3. Suhu rata-rata : 29 Derajat Celcius – 32 Derajat Celcius
sumber : rajagaluhundercover.blogspot.com

Asal-usul Desa Rajagaluh

Pasca Indonesia merdeka, Kota Rajagaluh menjadi Ibukota Kewadanan yang mencakup 3(tiga) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Sukahaji dan Kecamatan Leuwimunding.
Kecamatan Rajagaluh, pusat pemerintahannya di Desa Rajagaluh Lor, yang saat itu luas wilayahnya mencakup 25 Desa.
Perkembangan penduduk yang terus meningkat, terjadi pemekaran Kecamatan yang berakibat pula adanya pemekaran desa.
Kecamatan baru hasil pemekaran yaitu Kecamatan Sumberjaya, beberapa tahun kemudian disusul pula Palasah sebagai kecamatan.
Dengan adanya 2 kecamatan baru hasil pemekaran, maka desa-desa yang termasuk wilayah Kecamatan Rajagaluh tersisa 21 desa.
Sekitar tahun 1995 Kecamatan Rajagaluh dimekarkan pula dengan dinyatakannya Sindangwangi sebagai Kecamatan. Dengan pemekaran tersebut sekarang Kecamatan Rajagaluh luas wilayahnya terdiri dari 13 desa.
Tepatnya pada tanggal 14 Juni 1982 sebelum pemekaran kecamatan Sindangwangi, desa Rajagaluh Lor dimekarkan. Dari hasil pemekaran itulah terlahir desa yang baru yaitu DESA RAJAGALUH..

  • Berdasar Kepada Surat Gubernur tertanggal 10 Maret 1981 dan Surat Bupati Majalengka No. 2177/OP.451/ I/III 1981, pada tanggal 14 Juni 1982 dilaksanakan pemekaran desa. Desa hasil pemekaran dari Desa Rajagaluh Lor dikenal dengan nama Desa Rajagaluh. Pejabat sementara Kepala Desa adalah Raksabumi desa Rajagaluh H. Sabda Sulaeman Mansyur. Selama menjabat beliau dapat membangun sebuah gedung sederhana berukuran 16 x 7 meter yang dugunakan sebagai kantor desa.

  • Berdasar kepada Surat Keputusan Bupati Majalengka No. 141/SK.17-Pem/1984, tanggal 22 Desember 1983 dilantik Kepala desa devinitip yaitu H. Odin Zainal Abidin yang menjabat sampai tahun 1992.
Selama menjabat kepala desa beliau dapat membangun :
  1. Sebuah Los besar di pasar Rajagaluh, berukuran 36 x 12 meter, yang dibangun tahun 1997.
  2. Kerjasama dengan Pemda Kabupaten Majalengka membangun Terminal Gunung yang luas 0.190 Ha, dengan jumlah kios sebanyak 24 buah kios, yang dibanung tahun 1988.
  3. Pelebaran dan pengrehaban masjid Jamie Al Himmah, tahun 1991.

  • Pada tahun 1992 Pejabat sementara Kepala Desa Rajagaluh adalah H. Odin Zaenal Abidin.
  • Berdsar kepada Surat Keputusan Bupati Majalengka nomor 141/SK.II/Pemdas/1993, tanggal 10 Pembruari 1993, dilantik Kepala Desa Devinitip Ahmad Djamaludin Malik.
Saat kepemimpinan kantor pemerintah desa, desa pindah ke kantor Puskesmas. Untuk Puskesmas sendiri Pemerintah Desa membelikan tanah seluas 0.150 Ha di jalan Yudapati.
Pada tahun 1998.Pemerintahan Desa Rajagaluh bisa membangun kantor pemerintah desa yang cukup megah yang diresmikan oleh Bupati Majalengka tanggal 18 Agustus 1998.
Pada tahun 2000 dibangun gedung olah raga serbaguna Galuh Pakuan yang diresimikan oleh Bupati Majalengka pada tanggal 23 Agustus 2000.
  • Tahun 2001 Pemerintah desa Rajagaluh Pejabat sementara Kepala Desa Rajagaluh dijabat oleh Sekretaris desa D. Abdulah Gani

  • Berdasar kepada Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 141.1/kep. 246-Pem/2001 tanggal 18-11-2001 dilantik Kepala Desa devinitip yaitu H. Ahmad Djamaludin Malik untuk memimpin pemerintahan desa yang keduakalinya.
Roda pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan program, berkat kerja sama dengan mitra kerjanya yaitu Badan Perwakilan Desa (BPD) yang didukung oleh lembaga lainnya diantaranya : LPM, PKK, Kep. Dusun, Ketua RT dan RW, Karang Taruna serta Hansip Desa.
Pada tanggal 26 Mei 2007 beliau meninggal dunia sebelum masa jabatannya habis.

  • Juli 2007 s/d 30 Januari 2007 Dijabat oleh Mahin Suyono

  • 1 Pebruari 2008 s/d sekarang. Dijabat oleh kepala desa devinitif Drs. Solihin.
sumber : rajagaluhundercover.blogspot.com

SEKILAS BABAD RAJAGALUH

Konon dahulunya Desa Rajagaluh adalah sebuah Kerajaan dibawah wilayah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi.
Saat itu Kerajaan Rajagaluh dibawah tampuk pimpinan seorang raja yang terkenal digjaya sakti mandraguna. Agama yang diantunya adalah agama Hindu.
Pada tahun 1482 Masehi, Syeh Syarif Hidayatulloh ( Sunan Gunung Jati ) mengembangkan Islam di Jawa Barat dengan secara damai. Namun dari sekian banyak Kerajaan di tatar Pasundan hanya Kerajaan Rajagaluh yang sulit ditundukan.
Setelah Kerajaan Cirebon memisahkan diri dari wilayah Kerajaan Pajajaran maka pembayaran upeti dan pajak untuk Kerajaan Cirebon dibebeaskan, namun untuk Kuningan pajak dan upeti masih berlaku. Untuk penarikan pajak dan upeti dari Kuningan Prabu Siliwangi mewakilkan kepada Prabu Cakra Ningrat dari Kerajaan Rajagaluh. Akhirnya Prabu Cakra Ningrat mengutus Patihnya yang bernama Adipati Arya Kiban ke Kuningan, namun ternyata adipati Kuningan yang bernama adipati Awangga menolak mentah-mentah tidak mau membayar pajak dengan alasan bahwa Kuningan sekarang masuk wilayah Kerajaan Cirebon yang sudah membebaskan diri dari Kerajaan Pajajaran. Sebagai akibat dari penolakannya maka terjadilah perang tanding antara Adipati Awangga dan Adipati Arya Kiban. Dalam perang tanding keduanya sama-sama digjaya, kekuatannya seimbang sehingga perang tanding tidak ada yang kalah atau yang menang. Tempat perang tanding sekarang dikenal sebagai desa JALAKSANA artinya jaya dalam melaksanakan tugas.
Perang tanding tersebut dapat didengar oleh Syeh Syarif Hidayatulloh yang kemudian beliau mengutus anaknya Arya Kemuning yang dikenal sebagai Syeh Zainl Akbar alias Bratakalana untuk membantu Adipati Awangga dalam perang tanding. Dengan bantuan Arya Kemuning akhirnya adipati Arya Kiban dapat dikalahkan. Adipati Arya Kiban melarikan diri dan menghilang didaerah Pasawahan disekitar Telaga Remis, sebagian prajuritnya ditahan dan sebagian lagi dapat meloloskan diri ke Rajagaluh.
Semenjak kejadian tersebut Kerajaan Rajagaluh segera menghimpun kekuatannya kembali untuk memperkokoh pertahanan menakala ada serangan dari Kerajaan Cirebon.
Sebagai pengganti Adipati Arya Kiban ditunjuknya Arya mangkubumi, Demang Jaga Patih, Demang Raksa Pura, dan dibantu oleh Patih Loa dan Dempu Awang keduanya berasal dari Tata/dataran Cina.
Syeh Syarif Hidayatulloh melihat Kerajaan Rajagaluh dengan mata hatinya berkesimpulan bahwa prajurit Cirebon tidak akan mampu menaklukan Rajagaluh kecuali dengan taktik yang halus. Hal ini mengingat akan kesaktian Prabu Cakraningrat. Akhirnya Syeh Sarif Hidayatulloh mengutus 3 (tiga) orang utusan yakni Syeh Magelung Sakti, Pangeran Santri, Pangeran Dogol serta diikut sertakan ratusan Prajurit.
Pengiriman utusan dari Cirebon dengan segera dapat diketahui oleh Prabu Cakra Ningrat, beliaupun segera menugaskan patih Loa dan Dempu Awang untuk menghadangnya. Saat itupun terjadilah pertempuran sengit, namun prajurit Cirebon dapat dipukul mundur, Melihat prajurit Cirebon kucar-kacir maka majulah Syeh Magelung Sakti, Pangeran Santri dan Pangeran Dogol, terjadilah perang tanding melawan Patih Loa dan Dempu Awang. Perang tanding tidak kunjung selesai karena kedua belah pihak seimbang kekuatannya, yang akhirnya pihak Cirebon tidak berani mendekati daerah Rajagaluh, begitupun sebaliknya.
Atas kejadian ini Prabu Cakra Ningrat segera mengutus Patih Arya Mangkubumi ditugaskan untuk menancapkan sebuah Tumbak Trisula pada sebuah Lubuk sungai disekitar tempat terjadinya perang tanding. Akibatnya tancapan tombak tersebut serta merta air sungai tersebut berubah menjadi panas dan dapat membahayakan bagi prajurit Cirebon manakala menyebranginya. Kejadian tersebut mengundang marahnya pihak Cirebon. Nyi Mas Gandasari cepat bertindak, dengan kesaktiannya ia mengencingi sungai tersebut. Serta merta air sungaipun tidak berbahaya lagi walaupun airnya tetap panas. Tempat kejadian tersebut sekarang dikenal dengan nama Desa Kedung Bunder.
Setelah kejadian itu syeh Magelung Sakti dan kawan-kawan serta prajuritnya berupaya mendekati kota Rajagaluh, rombongan kemudian berhenti ditepian kota Rajagaluh, membuat perlindungan sebagai tempat pengintaian. Tempat tersebut berada disekitar Desa Mindi yang sekarang dikenal dengan hutan tenjo.
Pada saat yang bersamaan Syeh Syarif Hidayatulloh mengutus pula Nyi Mas Gandasari, ia ditugaskan untuk menggoda Prabu Cakra Ningrat, dengan harapan Nyi Mas Gandasari dapat melarikan Zimat Bokor Mas ( Kandaga Mas ) sebagai zimat andalan kesaktian Prabu Cakra Ningrat.
Saat mendekati wilayah Rajagaluh Nyi Mas Gandasari menyamar sebagai pengemis dan ia selamat luput dari pengawasan prajurit Rajagaluh. Begitu masuk pinggiran Kota Rajagaluh, peran penyamarannya dirubah menjadi ronggeng keliling. Pinggiran kota tersebut sekarang dikenal sebagai Desa Lame.
Gerak-gerik penyamaran Nyi Mas Gandasari tidak terlepas dari pengawasan dan Pengintaian Syeh Magelung Sakti dan kawan-kawan.
Ketenaran Nyimas Ronggeng begitu cepat meluas baik dari kecantikannya ataupun lemah gemulai tariannya yang mempesona. Berita ketenaran Nyi Ronggeng sampai pula ke istana. Dengan penuh penasaran Prabu Cakra Ningrat memanggil Nyi Ronggeng ke istana. Usai Nyi Ronggeng mempertunjukan kebolehannya. Tanpa diduga sebbelumnya ternyata Sang Prabu Cakra Ningrat langsung terpikat hatinya. Gelagat perubahan yang terjadi pada Prabu Cakra Ningrat segera diketahui oleh anaknya Nyi Putri Indangsari. Dinasehatilah ayahnya agar jangan terpikat oleh Nyi Ronggeng.Namun, nasehat Nyi Putri ternyata tidak digubrisnya diacuhkannya, bahkan Sang Prabu berkenan mengajaknya Nyi Ronggeng masuk ke istana malahan beliau sampai mengajak tidur bersama.
Nyi Ronggeng menolak ajakan terakhir dari Sang Prabu Cakra Ningrat, Nyi Ronggengpun dapat mengabulkan ajakan beliau untuk tidur bersama asal dengan syarat Prabu Cakra Ningrat terlebih dahulu dapat memperlihatkan zimat andalannya yaitu Bokor Mas.
Syarat tersebut disetujui oleh Sang Prabu, maka diperlihatkanlah zimat yang dimaksud, serta merta dirabalah zimat tersebut oleh Nyi Ronggeng.
Bertepatan dengan itu tiba-tiba Sang Prabu ingin buang air kecil, maka kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nyi Ronggeng. Bokor Mas langsung diambil dan dibawa lari saat Sang Prabu buang hajat kecil.
Dil luar Nyi Mas Gandasari dihadang oleh seekor banteng besar penjaga istana, namun dengan kesaktiannya ia dapat lolos dari amukan banteng tersebut.
Kejadian tersebut segera terlihat oleh Syeh Magelung Sakti dan kawan-kawannya, banteng itupun ditebasnya sampai putus lehernya. Kendatipun kepalanya sudah terpisah namun kepala banteng tersebut masih bisa mengamuk menyeruduk membabi buta, namun akhirnya kepala banteng tersebut terkena tendangan Syeh Magelung Sakti sehingga melayang dan jatuh didaerah ciledug yang sekarang dikenal sebagai Desa Hulu Banteng. Sedangkan badannya lari kearah utara sampai akhirnya terjerembab ke sebuah Lubuk Sungai. Sekarang dikenal sebagai Desa Leuwimunding.
Prajurit Cirebon terus menyerbu kota Rajagaluh. Pertahanan Rajagaluh sudah lemah sehingga Rajagaluh mengalami kekalahan. Prabu Cakra Ningrat sendiri melarikan diri ke kota Talaga bergabung dengan Prabu Pucuk Umum. Yang kemudian keduanya pergi menuju Banten (Ujung Kulon).
Sementara anaknya Nyi Putri Indangsari tidak ikut serta dengan ayahnya karena rasa jengkel sebab saran-saran Nyi Putri Indangsari tidak didengar oleh ayahnya. Nyi Putri Indangsari sendiri malah pergi kesebelah utara sekarang di kenal dengan Desa Cidenok. Di Cidenok Nyi Putri tidak lama, ia teringat akan ayahnya. Nyi Putri sadar apapun kesalahan yang dilakukan oleh Sang Prabu Cakra Ningrat, sang Prabu adalah ayah kandungnya yang sangat ia cintai, iapun berniat menyusul ayahnya, namun ditengah perjalanan Nyi Putri dihadang oleh prajurit Cirebon yang dipimpin oleh Pangeran Birawa. Nyi Putri dan pengawalnya ditangkap kemudian diadili. Pengadilan akan membebaskan hukuman bagi Nyi Putri dengan syarat mau masuk islam. Akhirnya semua pengawalnya masuk islam tapi Nyi Putri sendiri menolaknya, maka Nyi Putri Indangsari ditahan disebuah gua. Alkisah menghilangnya Adipati Arya Kiban yang cukup lama akibat kekalahannya oleh Adipati Awangga saat perang tanding, ia timbul kesadarannya untuk kembali ke Rajagaluh untuk menemui Prabu Cakra Ningrat untuk meminta maaf atas kesalahannya. Namun yang ia dapatkan hanyalah puing-puing kerajaan yang sudah hancur luluh. Ia menangis sedih penuh penyesalan. Ia menrenungkan nasibnya dipinggiran kota Rajagaluh. Tempat tersebut sekarang dikenal dengan Batu Jangkung (batu tinggi). Ditempat itu pula akhirnya Adipati Arya Kiban ditangkap oleh prajurit Cirebon, kemudian ditahan/dipenjarakan bersama Nyi Putri Indangsari disebuah gua yang dikenal dengan Gua Dalem yang berada di daerah Kedung Bunder, Palimanan.
Dikisahkan bahwa Nyi Putri Indangsari dan Adiapti Arya Kiban meninggal di gua tempat ia dipenjarakan (Gua Dalem), kisah lain keduanya mengilang.
WALLAHU A’LAM BISHSHOWAB.
sumber : rajagaluhundercover.blogspot.com