Wednesday, 18 September 2013

Pengertian Peta Konsep



Peta konsep merupakan cara kreatif bagi setiap peserta didik untuk mencatat pelajaran dan memudahkan mereka untuk mencatat pelajaran dan memudahkan mereka mengidentifikasikan secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari. Menurut Martin (dalam Trianto 2010 : 158), “Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.”
Dari pendapat tersebut tersirat bahwa peta konsep merangkaikan konsep dengan konsep lainnya sehingga akan terjadi keterkaitan antara konsep-konsep tersebut.  Dalam penelitian ini peta konsep khusus digunakan untuk bidang studi matematika dengan mengambil pokok bahasan teorema Pythagoras.
Dari pengertian tersebut di atas, terkandung makna bahwa dalam peta konsep terdapat konsep utama beserta dua atau lebih konsep-konsep yang dikaitkan oleh kata penghubung yang akan menghasilkan hubungan yang bermakna. Sehingga siswa dapat mengaitkan satu konsep ke konsep yang lain. Dengan begitu siswa diajak lebih kreatif dalam belajar dan siswa tidak hanya diam dan mende­ngarkan apa yang diberi oleh guru itu sendiri.

a.    Ciri-ciri Peta konsep

Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka Dahar (dalam Trianto 2010 : 159) mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:
-            Peta Konsep ialah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika, sejarah, ekonomi, geografi dan lain-lain.  Dengan membuat sendiri peta konsep siswa “melihat” bidang studi itu lebih bermakna.
-            Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep.
-            Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang inklusif daripada konsep yang lain.
-            Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bidang suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada konsep tersebut.

b.    Menyusun Peta Konsep

Untuk meyakinkan bahwa belajar bermakna terjadi pada diri siswa, maka hendaknya setiap siswa pandai menyusun peta konsep.  Menurut Arends (dalam Trianto 2010 : 160) peta konsep dapat dibuat dengan mengikuti beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
-            Pilihlah suatu bacaan dari buku pelajaran.
-            Tentukan konsep-konsep yang relevan.
-            Urutkan konsep-konsep tersebut dari yang paling inklusif atau contoh-contoh.
-            Susunan konsep-konsep itu di atas, mulai dengan konsep-konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif.
-            Hubungan konsep-konsep itu dengan kata atau kata-kata penghubung.

Sekumpulan konsep-konsep yang sama dapat menghasilkan peta konsep yang berbeda, sebab setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk menyusun kaitan-kaitan konsep yang bermakna.
Sumber :
-       Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media.


2 comments: